Atasi Stres Dengan Hunian Berkonsep Alami
Jurnal Update. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengembangkan hunian berkonsep
natural di Bandung, Jawa Barat. Assistant Vice Presiden Agung Podomoro
Land, Agung Wirajaya mengatakan, pengembangan kawasan hunian seluas 100
hektare di kawasan Buah Batu, Bandung Selatan tersebut dimaksudkan untuk
memberikan nuansa baru bagi masyarakat urban.
“Stres adalah santapan sehari-hari masyarakat perkotaan. Macet, polusi udara, atau beban kerja yang menumpuk, bisa memicu stres. Rasa-rasanya, kita yang tinggal di kota-kota besar ini susah menghindari stres,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/1/2018).
Mau tidak mau, kata dia, masyarakat yang tinggal di kota-kota besarl mulai memikirkan alternatif untuk tinggal di luar kota demi menghindari stres. “Banyak yang beralih untuk tinggal di area yang masih asri, alami dan jauh dari hiruk-pikuk maupun polusi. Sebab kalau bisa lepas dari stres, produktivitas akan meningkat,” katanya.
Berkaca dari pengalaman mengenalkan Podomoro Park, tren masyarakat untuk memilih hunian yang selaras dikatakan Agung Wirajaya, dengan alam akan semakin besar. Terutama dengan didukung oleh lokasi yang strategis dan ketersediaan sarana transportasi publik yang semakin cepat, bersih, nyaman dan beragam.
“Kita ketahui bersama bahwa Bandung mempunyaii indeks kebahagiaan yang tinggi. Dan salah satu indikator dalam survei tersebut adalah mengenai kondisi lingkungan,” sebutnya. Tak heran kalau Bandung menjadi primadona banyak orang untuk memilihnya sebagai lokasi tempat tinggal
“Tidak lama lagi kita bakal menyaksikan orang berbisnis atau bekerja di Jakarta, tapi memilih tinggal di Bandung lantaran selain suasananya yang asri, masih nyaman, juga sarana transportasi publik yang semakin lengkap,” jelasnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Geisinger Health System di Danville, Pennsylvania, Amerika Serikat menyatakan lingkungan memiliki dampak besar terhadap para penderita diabetes. Survei yang melibatkan 15.308 responden pasien diabetes menyebutkan, mereka yang tinggal di lingkungan tidak sehat memicu perkembangan diabetes menjadi lebih buruk.
Praktisi kesehatan dr. Sonia Wibisono menyebut, kondisi lingkungan yang tak sehat, memicu stres yang dapat memperburuk kondisi penderita. Menurut Sonia, saat seseorang stres, kelenjar pituitari di dalam otak menurunkan produksi hormon serotonin. “Serotonin adalah hormon yang teramat kompleks dengan banyak tugas, contohnya mengatur mood, mempengaruhi kelenjar pankreas mengeluarkan insulin dan lain-lain,” kata Sonia.
“Stres adalah santapan sehari-hari masyarakat perkotaan. Macet, polusi udara, atau beban kerja yang menumpuk, bisa memicu stres. Rasa-rasanya, kita yang tinggal di kota-kota besar ini susah menghindari stres,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/1/2018).
Mau tidak mau, kata dia, masyarakat yang tinggal di kota-kota besarl mulai memikirkan alternatif untuk tinggal di luar kota demi menghindari stres. “Banyak yang beralih untuk tinggal di area yang masih asri, alami dan jauh dari hiruk-pikuk maupun polusi. Sebab kalau bisa lepas dari stres, produktivitas akan meningkat,” katanya.
Berkaca dari pengalaman mengenalkan Podomoro Park, tren masyarakat untuk memilih hunian yang selaras dikatakan Agung Wirajaya, dengan alam akan semakin besar. Terutama dengan didukung oleh lokasi yang strategis dan ketersediaan sarana transportasi publik yang semakin cepat, bersih, nyaman dan beragam.
“Kita ketahui bersama bahwa Bandung mempunyaii indeks kebahagiaan yang tinggi. Dan salah satu indikator dalam survei tersebut adalah mengenai kondisi lingkungan,” sebutnya. Tak heran kalau Bandung menjadi primadona banyak orang untuk memilihnya sebagai lokasi tempat tinggal
“Tidak lama lagi kita bakal menyaksikan orang berbisnis atau bekerja di Jakarta, tapi memilih tinggal di Bandung lantaran selain suasananya yang asri, masih nyaman, juga sarana transportasi publik yang semakin lengkap,” jelasnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Geisinger Health System di Danville, Pennsylvania, Amerika Serikat menyatakan lingkungan memiliki dampak besar terhadap para penderita diabetes. Survei yang melibatkan 15.308 responden pasien diabetes menyebutkan, mereka yang tinggal di lingkungan tidak sehat memicu perkembangan diabetes menjadi lebih buruk.
Praktisi kesehatan dr. Sonia Wibisono menyebut, kondisi lingkungan yang tak sehat, memicu stres yang dapat memperburuk kondisi penderita. Menurut Sonia, saat seseorang stres, kelenjar pituitari di dalam otak menurunkan produksi hormon serotonin. “Serotonin adalah hormon yang teramat kompleks dengan banyak tugas, contohnya mengatur mood, mempengaruhi kelenjar pankreas mengeluarkan insulin dan lain-lain,” kata Sonia.
Comments
Post a Comment